Sebuah persoalan besar yang menjadi salah satu kelemahan utama umat
Islam pada saat ini adalah tidak adanya kebiasaan dan budaya tarbiyah
dalam kehidupan keseharian mereka. Ketiadaan tarbiyah pada umat Islam
sama halnya dengan ketiadaan kekuatan ruh yang menjiwai aktifitas
kehidupan keseharian mereka. Sedangkan generasi masa Rasulullah adalah
generasi yang menjadikan tarbiyah sebagai bagian dari kehidupan mereka.
Mereka adalah generasi rabbani yang mempelajari Al Quran dan mengajarkannya sebagaimana yang Allah firmankan di dalam Q. Ali Imran:79 : “Tetapi jadilah kalian orang-orang rabbani, disebabkan kamu selalu mengajarkan Al Quran dan disebabkan kamu senantiasa mempelajarinya”.
Umat Islam saat ini sudah sangat jarang berinteraksi dengan Al Quran
dan semakin menjauhinya. Akibat menjauh dari Al Quran maka akan jauh
dari tarbiyah dan berdampak terhadap kekebalan Islam, Berarti pula
mereka telah kehilangan kekebalan dalam menghadapi berbagai serbuan dari
kaum kafir dan musyrik yang menggunakan berbagai pola dan sistem untuk
menghancurkan umat Islam. Interaksi dengan Al Quran akan membawa
keselamatan. Allah berfirman dalam Q. Al Maidah:16, “Dengan kitab (Al
Quran) itu Allah menunjuki orang-orang yang mengikuti keridhaanNya ke
jalan-jalan keselamatan. Dan dengan (Al Quran) itu Allah mengeluarkan
mereka dari gelap gulita kepada cahaya yang terang benderang dengan
seizinNya, dan menunjuki mereka ke jalan yang lurus”. Sedangkan menjauh dari Al Quran akan membawa kesempitan. Allah berfirman dalam Q. 20:124, “Barangsiapa berpaling dari peringatanKu maka baginya sungguh ada kehidupan yang sempit”. Adapun sistem rabbani yang
telah membentuk kekuatan dan kekebalan bagi kaum muslimin adalah
seperti yang dijalankan oleh Rasulullah SAW yaitu mentarbiyah kaum
muslimin yang terdiri dari tarbiyah ruhiyah, tarbiyah aqliyah dan
tarbiyah amaliyah.
Tanpa tarbiyah, umat menjadi lemah dan berpecah sehingga
mengakibatkan pemimpin umat Islam tidak berdaya. Adanya krisis
kepemimpinan dalam tubuh umat Islam yang ditandai oleh tiadanya khilafah
Islam merupakan posisi terendah tahapan perjuangan umat pada saat ini.
Kemerdekaan yang menghasilkan negara yang terkotak-kotak telah
menyebabkan sebagian kaum muslimin bersyukur dengan kemerdekaan negara
yang diperolehnya. Hal ini ternyata menjadi sarana invasi pemikiran dan
pemurtadan yang berhasil merubah keadaan umat Islam. Mereka semakin
tidak mengetahui hakikat Islam dan tidak sedikit yang keluar dari Islam
(berpindah agama). Sementara kebanggaan terhadap ideologi kaum kafir
merupakan hal yang biasa dilihat di negara-negara yang telah merdeka.
Adapun negara-negara muslim yang merdeka tersebut ternyata kebanyakan
justru tidak dipimpin oleh orang-orang yang dikenal komitmennya terhadap
Islam. Maka jadilah negara itu lemah dan tidak berdaya menghadapi
serbuan kaum kafir dalam melakukan perang pemikiran dan pemurtadan.
Membentuk Kepribadian Muslim dan Dai
Hal utama yang mesti dilakukan oleh umat Islam pada saat ini adalah
berupaya semaksimal mungkin kembali kepada ajaran Islam, yang dimulai
dari diri sendiri, keluarga, dan selanjutnya adalah terbentuknya
masyarakat Islam. Hal ini seperti yang difirmankan Allah dalam Q. Ali
Imran: 102, “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada
Allah dengan sebenar-benar takwa dan janganlah kamu mati melainkan dalam
keadaan berserah diri(Islam) “. Tarbiyah adalah solusi yang mampu
menyelamatkan muslim sekaligus menjadi media untuk pembentukan pribadi,
keluarga dan masyarakat Islam. Tarbiyah merupakan sebuah kewajiban dari
Allah kepada umat Islam untuk mengajak manusia kembali kepada Islam.
Pembinaan yang terus menerus serta adanya kaderisasi adalah jalan untuk
membentuk umat yang Islami. Hal ini seperti yang difirmankan Allah dalam
Q. Ali Imran:104, “Dan hendaklah ada di antara kanuc satu umat _yang
mengajak kepada kebaikan, yang menyuruh mengerjakan yang makruf dan
mencegah dari yang munkar. Mereka itulah orang-orang yang beruntung”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar