Senin, 16 Maret 2015

frozen

Frozen (Bahasa Indonesia:Membeku) adalah sebuah film animasi 3D tahun 2013 produksi Walt Disney Animation Studios dan dirilis ke bioskop oleh Walt Disney Pictures pada tanggal 27 November 2013. Film ini merupakan film animasi ke-53 dari Walt Disney Animated Classics yang dibuat berdasarkan dongeng Hans Christian Andersen berjudul Ratu Salju. Kristen Bell, Idina Menzel, Jonathan Groff, Josh Gad, dan Santino Fontana menjadi pengisi suara dalam film yang menceritakan tentang seorang putri pemberani yang bertualang bersama manusia gunung untuk mencari kakak perempuan sang putri yang menyebabkan kerajaan mereka mengalami musim salju abadi.

Film dimulai dengan menunjukkan kehidupan para pemanen es di gunung dan Kristoff kecil bersama sahabat rusanya, Sven. Para pemanen bercerita bahwa es punya kekuatan sihir dan berkata bahwa kita harus berhati-hati kepada orang yang berhati beku. Sementara itu, di istana Kerajaan Arendelle, Putri Anna kecil mengajak kakaknya Elsa untuk bermain salju. Elsa mempunyai kekuatan sihir mengeluarkan es dan salju. Ketika kedua putri tersebut membuat boneka salju dan bermain es di dalam istana, tanpa sengaja Elsa mengenai kepala Anna dengan semburan esnya sehingga membuat Anna pingsan. Karena itu, sedikit bagian rambut Anna memutih. Raja dan Ratu sangat panik. Mereka membawa Anna dan Elsa bertemu troll di hutan untuk menyembuhkan Anna. Troll tua bernama Grand Pabbie mengambil ingatan Anna tentang sihir Elsa. Dia juga mengingatkan Elsa bahwa ketakutan akan menjadi musuh terbesarnya. Karena kejadian tersebut, sang raja menutup istana dari dunia luar. Tidak ada yang boleh tahu tentang kekuatan sihir Elsa. Elsa diisolasikan dari dunia luar di dalam kamarnya. Elsa pun selalu memakai kaus tangan. Anna tidak lagi bisa bertemu dengan Elsa karena Elsa selalu menutup pintu kamarnya.
Ketika para putri beranjak remaja, Raja dan Ratu pergi berlayar. Namun mereka meninggal dalam badai, meninggalkan kesepian yang mendalam bagi Anna dan Elsa. Tiga tahun kemudian, tibalah saatnya untuk Elsa dinobatkan menjadi Ratu Arendelle pada suatu musim panas. Anna sangat gembira karena akhirnya istana dibuka untuk rakyat biasa. Anna yang selalu kesepian karena didiamkan Elsa tidak sabar untuk bertemu orang-orang di luar sana.
Ketika Anna berjalan-jalan di kota, Anna bertemu Pangeran Hans dari Kepulauan Selatan. Dengan sekejap Anna jatuh cinta pada Pangeran Hans. Di pesta dansa, Anna meminta Elsa merestuinya untuk menikah dengan Hans. Akan tetapi, Elsa menolak memberi restu kepada Hans karena menurutnya Anna tidak bisa menikahi seseorang yang baru ia temui. Anna mengejar dan merebut salah satu kaus tangan yang dikenakan Elsa dan menolak memberikannya. Anna mencoba menjelaskan kepada Elsa bahwa ia tidak sanggup hidup kesepian, tetapi Elsa malah menyuruhnya untuk pergi. Mereka terus berdebat hingga tidak sengaja Elsa mengeluarkan sihir esnya dari tangannya yang tidak mengenakan sarung tangan, sehingga membuat orang-orang takut. Akhirnya Anna tahu apa yang membuat Elsa selalu mengurung diri. Sayangnya Elsa yang ketakutan melarikan diri ke Gunung Utara dan membangun istana dengan kekuatan esnya di sana. Tanpa sadar, Elsa sudah membekukan seluruh kerajaan. Arendelle diliputi salju abadi. Anna memutuskan untuk mencari kakaknya dan memperbaiki masalah yang terjadi di Arendelle. Dia juga menugaskan Pangeran Hans untuk mengurus kerajaan selama ia pergi.
Dalam perjalanan mencari Elsa, kuda yang ditumpangi Anna malah melarikan diri, meninggalkan Anna sendiri. Di udara yang dingin, Anna menemukan sebuah toko mungil yang hangat milik seorang laki-laki berbadan besar yang ramah bernama Toko Oaken. Anna memutuskan untuk membeli pakaian musim dingin di sana. Di Toko Oaken, Anna bertemu seorang tukang es bernama Kristoff yang ingin membeli beberapa barang namun tidak memiliki cukup uang dan mengatai pemilik toko sebagai penipu. Pemilik toko tidak terima dengan ucapan Kristoff dan mengusirnya keluar dari toko. Tetapi, Anna mendengar bahwa Kristoff tahu di mana Gunung Utara sehingga dia meminta bantuan Kristoff untuk mengantarnya ke Gunung Utara. Awalnya Kristoff menolak. Namun setelah Anna memberikannya barang-barang yang tadi sebenarnya akan dibelinya tetapi batal karena tidak memiliki cukup uang, akhirnya ia mengabulkan permintaan Anna untuk pergi mencari Elsa. Anna, Kristoff, dan Sven bertualang ke Gunung Utara menghadapi serigala dan bahkan bertemu manusia salju ajaib yang dapat berbicara buatan Elsa, Olaf.
Sesampainya di Gunung Utara, Anna akhirnya bertemu Elsa di istana megahnya dan berusaha membujuk Elsa untuk kembali ke Arendelle. Namun Elsa marah karena dia merasa dia tidak mungkin dapat menghilangkan salju abadi di Arendelle. Diapun tanpa sengaja mengenai hati Anna dengan kekuatan esnya sehingga hati Anna beku. Tetapi Anna masih sanggup bangkit dibantu Kristoff dan membujuk Elsa untuk kembali. Elsa membuat monster es raksasa bernama Marshmallow dengan kekuatannya untuk mengusir Anna, Kristoff, dan Olaf. Kristoff membawa Anna bertemu keluarganya yang merawatnya sedari kecil, Trolls. Anna yang semakin melemah bertemu dengan Grand Pabbie yang menyatakan ada kekuatan es jahat di hatinya. Grand Pabbie menyebutkan bahwa hanya tindakan cinta sejati akan melelehkan hati yang beku. Para trolls berkata bahwa ciuman cinta sejati pasti akan menyembuhkan Anna. Kristoff segera membawa Anna kembali ke istana supaya dia bisa mendapatkan ciuman Hans.
Di istana Elsa, Hans datang bersama beberapa prajurit kerajaan termasuk dua orang pengawal asal Weseltown, kerajaan tetangga sekaligus rekan berdagang Arendelle yang memiliki niat membongkar rahasia Arendelle. Hans berniat untuk masuk ke istana namun terhalang oleh Marshmallow. Hans pun melawan Marshmallow bersama prajurit kerajaan. Kedua pengawal Weseltown melihat Elsa dibalik pintu istana es, dan memutuskan untuk masuk istana, meninggalkan prajurit-prajurit Arendelle dan Hans. Elsa meminta kedua pengawal untuk tidak menyerangnya, karena ia tidak ingin kekuatannya menjadi tidak terkendali dan menyakiti mereka. Namun pengawal-pengawal itu tetap menyerangnya dengan anak panah. Awalnya Elsa menggunakan kekuatannya untuk menghindari serangan dengan hati-hati. Tetapi lama-kelamaan kekuatannya menjadi tidak terkendali dan hampir saja membunuh kedua pengawal jika saja Hans yang baru mengalahkan Marshmallow tidak datang untuk mengingatkannya. Salah seorang pengawal memanfaatkan keadaan Elsa yang lengah untuk membunuhnya dengan anak panah. Hans mengetahui rencana itu ,dengan cepat mengarahkan senjata ke langit-langit istana. Anak panah terlontar menyebabkan lampu gantung istana jatuh dan hampir menimpa Elsa. Tetapi Elsa berhasil menghindar dan jatuh pingsan. Hans dan prajurit kerajaan membawa Elsa ke istana Arendelle dan meletakannya di penjara kerajaan. Ketika Elsa siuman, Hans membujuknya untuk mengembalikan Arendelle. Tetapi Elsa menolak karena tidak bisa dan meminta Hans untuk meminta istana untuk membiarkannya pergi.
Anna akhirnya tiba di istana Arendelle dan menemui Hans. Tapi ternyata Hans adalah penipu dan penjahat yang berniat untuk merebut kerajaan Arendelle dengan menikahi Anna dan membunuh Elsa. Hans tidak mau mencium Anna dan malahan memadamkan api penghangat di istana dan membiarkan Anna agar mati kedinginan. Setelah mengetahui Anna sangat lemah dan kedinginan karena hatinya beku, Hans ingin membunuh Elsa supaya badai salju di Arendelle berhenti dan dia bertindak bagaikan pahlawan. Hans mengatakan pada orang-orang di istana bahwa Anna meninggal karena kekuatan es Elsa, tepat setelah mengucap janji pernikahan. Hans mengatakan dengan sangat terpaksa Elsa harus dihukum mati. Sementara itu, Elsa melihat kekuatannya mulai tidak terkendali. Ia mulai melihat es di besi yang mengunci tangannya dan dinding sel penjara. Ketika Hans dan beberapa orang menuju sel Elsa, dengan cepat kekuatan es Elsa menyebar ke seluruh ruangan. Ketika Hans membuka pintu, Elsa sudah melarikan diri dengan menghancurkan dinding dan besi yang digunakan untuk mencegah Elsa lari sudah rusak.
Kristoff yang sedih setelah meninggalkan Anna, melihat kabut es di atas istana Arendelle yang disebabkan oleh Elsa. Kristoff mengkhawatirkan Anna dan memutuskan untuk mengejarnya. Di istana, Anna menggigil dan Olaf datang menolongnya. Olaf memberitahu Anna bahwa Kristoff sebenarnya mencintai Anna. Anna pun bergegas keluar istana dibantu Olaf untuk menemui Kristoff.
Sementara itu, Hans berhasil menemukan Elsa dan menipu Elsa bahwa Anna sudah mati karena dibunuh olehnya. Elsa menjadi sangat sedih karena kini Anna satu-satunya keluarga yang masih ia miliki meninggal karena dirinya. Elsa jatuh terduduk dan menangis, seketika kabut es yang menyelubungi mereka sirna. Melihat kesempatan itu, Hans mengeluarkan pedangnya untuk membunuh Elsa dari belakang. Dalam perjalanan menemui Kristoff, Anna melihat bahwa Hans akan membunuh Elsa dengan pedangnya. Anna pun menghalangi Hans dan seluruh badannya seketika langsung membeku menjadi es. Pedang Hans patah ketika menyentuh telapak tangan beku Anna, serta Hans jatuh dan pingsan. Elsa sadar bahwa Anna sudah meninggal membeku. Dia memeluk tubuh es Anna dan menangisi Anna, namun tiba-tiba es yang menyelimuti tubuh Anna mencair. Kristoff, Olaf, dan rakyat Arendelle menyaksikan bahwa tindakan cinta sejati menghidupkan Anna kembali. Elsa sadar bahwa dengan cinta ia bisa mengembalikan musim panas Arendelle. Akhirnya Arendelle pun kembali hangat dengan musim panas. Cinta sejati antara kakak dan adik. Dan orang yang berhati beku yang dimaksud di awal adalah Hans. Musim panas telah kembali. Hanspun dikembalikan ke kerajaannya. Anna dan Kristoff berciuman, Anna dan Elsa berbaikan. Akhirnya, merekapun bermain seluncur es di luar istana Arendelle dengan bahagia.

biodata

nama: Sarah Azzahra Syah
kelas : 9B
sekolah : smpn 38 bandung
mantan : kepo

Minggu, 15 Maret 2015

Pengertian dan Contoh Mukjizat, Irhas, Maunah dan Istidraj

1. Mukjizat
Mukjizat adalah suatu peristiwa atau kejadian luar biasa yang dialami atau dimiliki oleh Rasul atas kehendak Allah SWT. dan kejadian tersebut menyalahi adat kebiasaan, hukum sebab akibat dan diluar jangakauan akal sehat manusia.
Contohnya :
  • Mukjizat Nabi Musa yang dapat megubah tongkatnya menjadi ular raksasa dan membelah laut merah.
  • Mukjizat Nabi Ibrahim yang tidak mempan di bakar api, dll.
2. Irhas
adalah kejadian luar biasa yang Allah berikan kepada calon Nabi dan Rasul.
Contohnya :
  • Saat Nabi Muhammad masih belia, kemanapun beliau pergi akan selalu ada awan yang memayunginya.
  • Peristiwa dimana Nabi Isa AS yang masih bayi dapat berbicara atas izin Allah SWT untuk menjelaskan peristiwa yang terjadi pada ibunya Siti Mariam.
3. Ma’unah
Maunah terjadi pada manusia biasa yang dekat dengan Allah.
Contohnya :
  • Makanan yang berasal dari surga, yang Allah berikan kepada Siti Mariam.
4. Istidraj
Istidraj merupakan kejadian tidak masuk akal lainnya, yang terjadi pada manusia yang jauh dari Allah. Alasan mengapa Allah mengabulkan permintaan orang tersebut, guna semakin menjauhkannya dari sisi Allah.
Contohnya :
  • Ilmu santet yang dilakukan oleh dukun.

keutamaan sholat 5 waktu

Shalat adalah ibadah yang agung, ibadah yang dibuka dengan takbir dan ditutup dengan salam, dan dia adalah ibadah yang terpenting setelah kedua kalimat syahadat. Dari Ibnu Umar radhiallahu anhuma dia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
بُنِيَ الْإِسْلَامُ عَلَى خَمْسٍ شَهَادَةِ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ وَإِقَامِ الصَّلَاةِ وَإِيتَاءِ الزَّكَاةِ وَالْحَجِّ وَصَوْمِ رَمَضَانَ
“Islam dibangun diatas lima (landasan); persaksian tidak ada ilah selain Allah dan sesungguhnya Muhammad utusan Allah, mendirikan shalat, menunaikan zakat, haji dan puasa Ramadhan”. (HR. Al-Bukhari no. 7 dan Muslim no. 19)
Shalat adalah penghubung antara hamba dengan Rabbnya, karena ketika shalat hamba sedang berdiri di hadapan Allah Azza wa Jalla guna berdoa kepada-Nya. Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu dari Nabi Shallallahu’alaihiwasallam beliau bersabda:
قَالَ اللَّهُ تَعَالَى قَسَمْتُ الصَّلَاةَ بَيْنِي وَبَيْنَ عَبْدِي نِصْفَيْنِ وَلِعَبْدِي مَا سَأَلَ فَإِذَا قَالَ الْعَبْدُ: { الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ } قَالَ اللَّهُ تَعَالَى حَمِدَنِي عَبْدِي وَإِذَا قَالَ: { الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ } قَالَ اللَّهُ تَعَالَى أَثْنَى عَلَيَّ عَبْدِي وَإِذَا قَالَ: { مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ } قَالَ مَجَّدَنِي عَبْدِي وَقَالَ مَرَّةً فَوَّضَ إِلَيَّ عَبْدِي فَإِذَا قَالَ: { إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ } قَالَ هَذَا بَيْنِي وَبَيْنَ عَبْدِي وَلِعَبْدِي مَا سَأَلَ فَإِذَا قَالَ: { اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ } قَالَ هَذَا لِعَبْدِي وَلِعَبْدِي مَا سَأَلَ
“Barangsiapa yang mengerjakan shalat tanpa membaca Ummul Qur’an di dalamnya, maka shalatnya masih mempunyai hutang, tidak sempurna” Tiga kali. Ditanyakan kepada Abu Hurairah, ” Kami berada di belakang imam?” Maka dia menjawab, “Bacalah Ummul Qur’an dalam dirimu, karena aku mendengar Rasulullah bersabda, ‘Allah berfirman, ‘Aku membagi shalat antara Aku dengan hambaKu, dan hambaku mendapatkan sesuatu yang dia minta. Apabila seorang hamba berkata, ‘Segala puji bagi Allah Rabb semesta alam.’ Maka Allah berkata, ‘HambaKu memujiKu.’ Apabila hamba tersebut mengucapkan, ‘Yang Maha pengasih lagi Maha Penyayang.’ Allah berkata, ‘HambaKu memujiKu.’ Apabila hamba tersebut mengucapkan, ‘Pemilik hari kiamat.’ Allah berkata, ‘HambaKu memujiku.’ Selanjutnya Dia berkata, ‘HambaKu menyerahkan urusannya kepadaKu.’ Apabila hamba tersebut mengucapkan, ‘Hanya kepadaMulah aku menyembah dan hanya kepadaMulah aku memohon pertolongan.’ Allah berkata, ‘Ini adalah antara Aku dengan hambaKu. Dan hambaKu mendapatkan sesuatu yang dia minta’. Apabila hamba tersebut mengucapkan, ‘Berilah kami petunjuk jalan yang lurus, yaitu jalan orang-orang yang Engkau beri nikmat atas mereka, bukan jalan orang-orang yang Engkau murkai dan bukan pula orang-orang yang sesat.’ Allah berkata, ‘Ini untuk hambaKu, dan hambaKu mendapatkan sesuatu yang dia minta.” (HR. Muslim no. 598)
Shalat lima waktu mempunyai beberapa keistimewaan dibandingkan semua ibadah wajib lainnya, di antaranya:
a.    Shalat 5 waktu merupakan ibadah yang Allah Ta’ala syariatkan kepada Nabi-Nya shallallahu alaihi wasallam secara langsung tanpa perantara malaikat. Berbeda halnya dengan kewajiban lainnya yang diwajibkan melalui perantara malaikat.
b.    Shalat 5 waktu diwajibkan di langit sementara kewajiban lainnya diwajibkan di bumi.
Karenanya sangat pantas kalau shalat 5 waktu dikatakan sebagai ibadah badan yang paling utama.
Selain dari keistimewaan di atas, shalat 5 waktu secara umum dan beberapa shalat di antaranya secara khusu mempunyai keutamaan yang lain, di antaranya:
a.    Shalat 5 waktu akan menghapuskan semua dosa dan kesalahan.
Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
الصَّلَاةُ الْخَمْسُ وَالْجُمْعَةُ إِلَى الْجُمْعَةِ كَفَّارَةٌ لِمَا بَيْنَهُنَّ مَا لَمْ تُغْشَ الْكَبَائِرُ
“Shalat lima waktu dan shalat Jum’at ke Jum’at berikutnya adalah penghapus untuk dosa antara keduanya selama tidak melakukan dosa besar.” (HR. Muslim no. 342)
Dari Utsman bin Affan radhiallahu anhu dia berkata: Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
مَا مِنْ امْرِئٍ مُسْلِمٍ تَحْضُرُهُ صَلَاةٌ مَكْتُوبَةٌ فَيُحْسِنُ وُضُوءَهَا وَخُشُوعَهَا وَرُكُوعَهَا إِلَّا كَانَتْ كَفَّارَةً لِمَا قَبْلَهَا مِنْ الذُّنُوبِ مَا لَمْ يُؤْتِ كَبِيرَةً وَذَلِكَ الدَّهْرَ كُلَّهُ
“Tidaklah seorang muslim didatangi shalat fardlu, lalu dia membaguskan wudlunya dan khusyu’nya dan shalatnya, melainkan itu menjadi penebus dosa-dosanya terdahulu, selama dia tidak melakukan dosa besar. Dan itu (berlaku) pada sepanjang zaman.” (HR. Muslim no. 335)
Pada kedua hadits di atas dikecualikan dosa-dosa besar, karena memang dosa besar tidak bisa terhapus dengan sekedar amalan saleh, akan tetapi harus dengan taubat dan istighfar. Karenanya, yang dimaksud dengan dosa pada kedua hadits di atas adalah dosa-dosa kecil.
Adapun patokan dosa besar adalah sebagaimana yang diriwayatkan dari Ibnu Abbas radhiallahu anhuma:
اَلْكَبَائِرُ كُلُّ ذَنْبٍ خَتَمَهُ الله ُبِنَارٍ أَوْ لَعْنَةٍ أو غَضَبٍ أَوْ عَذَابٍ
“Dosa-dosa besar adalah semua dosa yang Allah akhiri dengan ancaman neraka atau laknat atau kemurkaan atau adzab.” (Riwayat Ibnu Jarir dalam tafsirnya terhadap surah An-Najm: 32)
Walaupun asalnya ada perbedaan antara dosa besar dengan dosa kecil, akan tetapi beliau radhiallahu anhu juga pernah berkata:
لاَ كَبِيْرَةَ مَعَ الْاِسْتِغْفَارِ, وَلاَ صَغِيْرَةَ مَعَ الْإِصْرَارِ
“Tidak ada dosa besar jika selalu diikuti dengan istighfar dan tidak ada dosa kecil jika dia dilakukan terus-menerus.”
b.    Shalat subuh senantiasa dihadiri dan disaksikan oleh para malaikat dan dia juga menja
Allah Ta’ala berfirman:
أقم الصلاة لدلوك الشمس إلى غسق الليل وقرءان الفجر إنّ قرءان الفجركان مشهودا
“Dirikanlah shalat dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam dan (dirikanlah pula shalat) subuh. Sesungguhnya shalat subuh itu disaksikan (oleh malaikat).” (QS. Al-Isra`: 78)
c.    Shalat ashar yang merupakan shalat wustha -sebagaimana dalam riwayat Al-Bukhari- dikhususkan penyebutannya dibandingkan shalat-shalat lainnya.
Dan ini menunjukkan keistimewaan shalat ashar -dari satu sisi- dibandingkan shalat lainnya. Allah Ta’ala berfirman:
حافظوا على الصلوات والصلواة الوسطى
“Peliharalah semua shalat(mu), dan (peliharalah) shalat wusthaa.” (QS. Al-Baqarah: 238)
d.    Menjaga shalat subuh dan ashar merupakan sebab terbesar masuk surga dan selamat dari neraka.
Dari Imarah bin Ru’aibah radhiallahu anhu dia berkata: Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
لَنْ يَلِجَ النَّارَ أَحَدٌ صَلَّى قَبْلَ طُلُوعِ الشَّمْسِ وَقَبْلَ غُرُوبِهَا
“Tidak akan masuk neraka seseorang yang shalat sebelum terbit matahari dan sebelum terbenamnya.” (HR. Muslim no. 1003)
Dari Abu Musa radhiallahu anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
مَنْ صَلَّى الْبَرْدَيْنِ دَخَلَ الْجَنَّةَ
“Barangsiapa mengerjakan shalat pada dua waktu dingin, maka dia akan masuk surga.” (HR. Al-Bukhari no. 540 dan Muslim no. 1005)
Dari Jundab bin Abdullah radhiallahu anhu dia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
مَنْ صَلَّى الصُّبْحَ فَهُوَ فِي ذِمَّةِ اللَّهِ فَلَا يَطْلُبَنَّكُمْ اللَّهُ مِنْ ذِمَّتِهِ بِشَيْءٍ فَيُدْرِكَهُ فَيَكُبَّهُ فِي نَارِ جَهَنَّمَ
“Barangsiapa shalat subuh, maka ia berada dalam jaminan Allah, oleh karena itu jangan sampai Allah menuntut sesuatu dari kalian sebagai imbalan jaminan-Nya, sehingga Allah menangkapnya dan menyungkurkannya ke dalam neraka jahannam.” (HR. Muslim no. 1050)
Dari Jarir bin ‘Abdullah radhiallahu anhu dia berkata: Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda:
إِنَّكُمْ سَتَرَوْنَ رَبَّكُمْ كَمَا تَرَوْنَ هَذَا الْقَمَرَ لَا تُضَامُّونَ فِي رُؤْيَتِهِ فَإِنْ اسْتَطَعْتُمْ أَنْ لَا تُغْلَبُوا عَلَى صَلَاةٍ قَبْلَ طُلُوعِ الشَّمْسِ وَقَبْلَ غُرُوبِهَا فَافْعَلُوا
“Sesungguhnya kalian akan melihat Rabb kalian sebagaimana kalian melihat bulan purnama ini. Dan kalian tidak akan saling berdesakan dalam melihat-Nya. Maka jika kalian mampu untuk tidak terlewatkan untuk melaksanakan shalat sebelum terbit matahri dan sebelum terbenamnya, maka lakukanlah.” (HR. Al-Bukhari no. 521 dan Muslim no. 1002)
e.    Meninggalkan shalat 5 waktu -atau salah satunya- dengan sengaja karena malas secara terus-menerus adalah kekafiran.
Allah Ta’ala berfirman:
وخلف من بعدهم خلف أضاعوا الصلاة واتبعوا الشهوات فسوف يلقون غيا إلا من تاب وآمن وعمل صالحا
“Maka datanglah sesudah mereka, pengganti (yang jelek) yang menyia-nyiakan shalat dan memperturutkan hawa nafsunya, maka mereka kelak akan menemui kesesatan, kecuali orang yang bertaubat, beriman dan beramal saleh.” (QS. Maryam: 59-60)
Seandainya orang yang meninggalkan shalat itu masih mukmin, maka tentunya tidak dipersyaratkan ketika dia bertaubat dia harus beriman.
Ini dipertegas dalam hadits Jabir radhiallahu anhuma dia berkata: Saya mendengar Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
إِنَّ بَيْنَ الرَّجُلِ وَبَيْنَ الشِّرْكِ وَالْكُفْرِ تَرْكَ الصَّلَاةِ
“Sungguh, yang memisahkan antara seorang laki-laki dengan kesyirikan dan kekufuan adalah meninggalkan shalat.” (HR. Muslim no. 116)
Juga dalam Abdullah bin Buraidah dari ayahnya radhiallahu anhu dia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
بَيْنَنَا وَبَيْنَهُمْ تَرْكُ الصَّلَاةِ فَمَنْ تَرَكَهَا فَقَدْ كَفَرَ
“(Pemisah) di antara kami dan mereka (orang kafir) adalah meninggalkan shalat, karenanya barangsiapa yang meninggalkannya maka sungguh dia telah kafir.” (HR. Ahmad no. 21929)

akibat berbohong

Akibat Berbohong
Allah swt berfirman : ( Sesungguhnya yang mengada-adakan kebohongan, hanyalah orang-orang yang tidak beriman kepada ayat-ayat Allah, dan mereka itulah orang-orang pendusta ) An-Nahl -105
Berbohong merupakan suatu perbuatan yang akan menyeret seseorang kepada keburukan akibat apa yang diperbuatnya. Hal ini sebagaimana yang Allah swt jelaskan didalam beberapa ayat Al-quran tentang jeleknya berbuat bohong. Allah swt secara tegas memvonis orang yang berbuat bohong itu kedalam golongan orang orang yang tidak beriman yaitu orang yang menyukai kepada kemaksiatan. Memang secara sekilas, terasa sangat mudah bagi kita sebagai manusia untuk cenderung kepada berbuat bohong apalagi ketika dalam keadaan terdesak misalnya ketika seseorang melihat temannya mencuri, lalu orang orang menanyakan kepadanya tentang pencuri yang lari beberapa saat kemudian, lalu ia sebagai teman karena kasihan tidak rela melihat temannya disiksa akibat perbuatannya mengatakan bahwa ia tidak mengetahuinya, padahal didalam hatinya ia tahu ke mana arah yang dituju sang pencuri tersebut.
Ada suatu kisah teladan yang mungkin kita dapat ambil pelajaran darinya yaitu kisah seorang anak kecil yang hendak menuntut ilmu pada masa lampau yang berpegang teguh untuk selalu berbuat jujur walau keadaan mendesaknya agar berdusta, alkisah disuatu rumah berkata seorang ibu kepada anaknya yang hendak menuntut ilmu ke tempat yang jauh “ nak janganlah sekali sekali kamu berbuat bohong karena hal ini dilarang oleh Allah swt, berbuat jujurlah disetiap keadaan meskipun itu tidak menyenangkan bagimu” lalu diberilah kepadanya uang yang lumayan banyak jumlahnya pada saat itu, tidak lama setelah itu berangkatlah sang anak tersebut dengan meminta izin dan restu dari ibunya. Singkat cerita sang anak bergabung dengan rombongan para pedagang yang kebetulan searah dan setujuan untuk pergi ke tempat yang dikehendaki, ketika Diperjalanan para rombongan tersebut dicegah oleh para perampok yang datang untuk menghabisi seluruh barang dagangannya, lalu ia ambil harta dari para pedagang tersebut satu persatu, dan sampailah perampok tersebut memandang sang anak, lalu berkatalah para perampok tersebut kepada sang anak : “ apakah kamu memiliki uang?, karena ia sudah berjanji kepada ibunya untuk berbuat jujur dalam setiap kebaikan, lalu ia menjawab dengan jujur berapa uang yang ia punya ketika itu, lalu para perampok tersebut kaget melihat kejujuran yang diperbuat oleh anak kecil yang mungkin tidak kurang dari 6 tahun. Lalu ditanyalah mengapa engkau berbuat demikian, lalu sang anak menjawab : sesungguhnya aku mengadakan perjalanan hanyalah untuk menuntut ilmu agama, dan aku telah berjanji kepada ibuku agar tidak berkata dusta walau dalam keadaan terdesak sekalipun” seketika itu para perampok tersebut terkagum kagum dibuatnya dan bertobat dari perbuatannya yang selama ini dilakukannya.
Allah swt berfirman : (dan bagi mereka siksa yang pedih, disebabkan mereka berdusta.) Al-Baqarah : 10
Diriwayatkan dari Ibn Mas’ud ra , telah berkata Rosulullah saw : sesungguhnya kejujuran itu menunjukan kepada kebaikan, dan kebaikan itu menunjukan kepada surga, dan sesungguhnya seseorang yang suka berbuat jujur dan terus menerus untuk berbuat jujur, sampai ia tercatat disamping Allah swt sebagai orang yang jujur, dan sesungguhnya orang yang berdusta itu menunjukkan kepada Dosa dan dosa itu akan menunjukan kepada Neraka, dan sesungguhnya orang yang berbuat dusta dan terus menerus berbuat dusta sampai ia dicatat sebagai orang yang pendusta disamping Allah swt ( HR Bukhori dan Muslim )
Dari hadist diatas kita dapat mengambil suatu kesimpulan diantaranya :
• Hendaklah seorang yang beriman kepada Allah swt untuk membiasakan dirinya agar berbuat jujur didalam setiap keadaan, walau sesulit bagaimanapun sehingga dengan terus menerus ia berbuat jujur lalu Allah swt memberikan predikat orang yang berkata jujur.
• Hendaklah kita menjauhi dari perbuatan bohong
• Dunia ini merupakan suatu penjara bagi kaum mukminin karena dituntut untuk menjauhi segala kesenangan yang ada didalamnya.

bahaya mencintai dunia

Diceritakan bahawa Nabi Isa as pernah berkata,”Cinta dunia adalah sumber kesalahan. Didalam harta kekayaan, terdapat penyakit yang banyak sekali. Orang-orang disekitar bertanya,”Apakah penyakit itu? Pemiliknya tidak akan selamat dari sifat berbangga diri dan angkuh. Bagaimana jika bisa selamat? Nabi Isa as menjawab,”Dia akan sibuk mengurusnya dan melupakan dzikir kepada Allah”
Cinta dunialah yang memakmurkan neraka dengan dipenuhi oleh para pelakunya. Zuhud terhadap dunialah yang memakmurkan surga dengan para pelakunya. Mabuk karena dunia lebih berbahaya daripada mabuk karena minum arak. Seorang yang mabuk karena dunia akan sadar saat sudah diliang lahat
Yahya bin muadz berkata,”Dunia itu arak setan, Barangsiapa yang mabuk karenanya niscaya tidak akan sadar sampai berada diantara orang-orang mati, menyesal bersama orang-orang merugi
Paling tidak cinta dunia akan melengahkan seseorang dari cinta kepada Allah swt dan berdzikir kepadaNya. Nah barangsiapa yang dilengahkan oleh harta bendanya, dia termasuk kelompok orang-orang yang merugi. Dan hati jika telah lalai dari dzikirullah, pasti akan dikuasai setan dan disetir sesuai dengan kehendaknya. Setan akan menipunya sehingga ia merasa telah mengerjakan kebaikan padahal ia baru melakukan sedikit saja.
Para ulama berkata,”Cinta dunia itu pangkal segala kesalahan dan pasti merusak agama dari berbagai sisi :
Pertama
Mencintainya akan mengkibatkan mengagunggkannya. Padahal di sisi Allah dunia sangat lah remah. Adalah termasuk dosa terbesar, mengagunggkan sesuatu yang dianggap remeh oleh Allah
Kedua
Allah telah melaknat, memurkai dan membencinya, kecuali yang ditujukan kepadaNya. Barangsiapa mencintai sesuatu yang telah dilaknat, dimurkai dan dibenci oleh Allah berarti ia menyediakan diri untuk mendapat siksa,kemurkaan Allah dan juga kebencinayNya
Ketiga
Orang yang cinta dunia pasti menjadikannya sebagai tujuan akhir dari segalanya. Ia pun akan berusaha semampunya untuk mendapatkannya. Padahal seharusnya ia melakukan itu untuk sampai kepada Allah, sampai ke akhirat. Ia telah membalik urusan dan juga hikmah. Dalam hal ini ada dua kesalahan. Pertama, ia menjadikan sarana sebagai tujuan. Kedua, ia berusaha mendapatkan dunia dengan amalan akhirat. Bagaimana ini adalah sesuatu yang terbaik, keliru dan buruk. Hatinya benar-benar terbailk,keliru da buruk. Hatinya benar-benar terbalik total. Allah berfirman,
Barangsiapa yang menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya Kami berikan kepada mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna dan mereka di dunia itu tidak akan dirugikan. Tetapi diakherat tidak ada lagi mereka bagian selain neraka. Dan sia-sialah apa-apa yang mereka perbuat di dunia dan batallah apa-apa yang mereka amalkan (Hud 15-16)
Hadist-hadist yang menjelaskan tentang inipun banyak salah satunya hadist Abu Hurairaoh tentang tiga orang yang pertama kali dijilat api neraka. Yang jihad, orang yang bersedekah dan orang yang membaca al-qur’an. Mereka mengerjakan amalan itu untuk mendapatkan dunia dan kekayaannya (HR. Muslim)
Mengerikan sekali mereka yang cinta dunia akan menghalangi sesorang dari pahala, bisa merusak amal dan bahkan bisa menjadikan orang yang pertama kali masuk neraka
Keempat
Mencintai dunia akan menghalangi seorang hamba dari aktivitas yang bermanfaat untuk kehidupan diakherat. Ia akan sibuk dengan apa yang dicintainya
Sehubungan dengan ini manusia terbagi menjadi beberapa tingkatan
  1. Ada diantara mereka disibukkan oleh kecintaannya dari iman dan syariat
  2. Ada yang sibukkan dari melaksanakan kewajiban-kewajibannya
  3. Ada yang disibukkan, sehingga meninggalkan kewajiban yang menghalanginya untuk meraih dunia walaupun ia masih melaksanakan kewajiban yang lain
  4. Ada disibukkan sehingga tidak melaksanakan kewajiban dengan sebaik-baiknya. Dikerjakan bukan pada waktu yang tepat
  5. Ada juga yang disibukkan sehingga kewajiban yang dilaksanakan baru sekedar lahirnya saja. Para pecinta dunia sangatlah jauh dari ibadah, lahir dan batin
  6. Paling tidak seorang pecinta dunia akan melalaikan hakikat kebahagiaan seorang hamba, yaitu kosongnya hati selain untuk mencintai Allah dan diammnya selain berdzikir kepadNya. Juga, ketaatanhati danlisan dengan Rabbnya
Begitualah kerinduan dan kecintaan kepada dunia pasti membahayakan kehidupan akhirat. Demikian pula sebaliknya
Kelima
Mencintai dunia menjadikan dunia sebagai harapan terbesar seorang hamba. Anas bin malik ra meriwayatkan bahwa Rasulullah saw bersabda,”
“Barangsiapa mengharapkan akhirat, Allah akan menjadikan kekayaan di hatinya dan menghimpun seluruh urusannya untuknya, serta dunia akan datang kepadnya dalam keadaan tunduk. Adapun siapa yang mengharapkan dunia, Allah akan menjadikan kefakiran di depan matanya dan mencerai beraikan urusannya, serta dunia tidak akan datang kepadanya kecuali sudah ditakdirkan baginya
Keenam
Pecinta dunia adalah manusia dengan addzab yang paling berat, Mereka disiksa di tiga negeri, didunia, di barzah dan di akhirat. Didunia mereka diadzab dengan kerja keras untuk mendapatkannya dan persainan dengan orang lain. Di alam barzah meeka diadzab dengan perpisahan kekayaan dunia dan kerugian yang nyata atas apa yang mereka kerjakan. Disana tidak sesuatu yang menggantikan kedudukan kecintaannya kepada dunia. Kesedihan, kedukaan dan kerugian terus menerus mencabik-cabik ruhnya, seperti halnya cacing dan belatung melakukan hal yang sama pada jasadnya
Ketujuh
Orang yang rindu dan cinta kepada dunia sehingga lebih mengutamakannya dari pada akhirat adalah makhluk yang paling bodoh dungu dan tidak berakal. Karena mereka mendahulukan impian dari pada kenyataan, mendahulukan kenikmataan sesaat dari pada kenikmatan abadi dan mendahulukan negeri yang fana dari pada negeri yang kekal selamanya. Mereka menukar kehidupan yang kekal itu dengan kenikmatan semu. Manusia yang berakal tentunya tidak akan tertipu dengan hal semacam ini. Sebagian salaf melantunkan sebait syair
Wahai penghuni dunia yang akan habis dan fana
Sungguh, tertipu oleh naungan yang bakal sirna adalah sebuah ketololan
Yunus bin abdul a’la berkata,”Dunia itu hanya bisa diibaratkan sebgai seorang laki-laki yang tertidur. Dia bermimpi melihat hal-hal yang disukainya dan juga dibencinya lalu ia terbangun
Sesuatu yang paling mirip dengan dunia adalh bayang-bayang. Disangka memiliki hakikat yang tetap, padahal tidak demikian. Dikejar digapai, sudah pasti tidak akan pernah sampai.
Dunia juga sangat mirip dengan fatamorgana, orang yang kehausan menyangkanya sebagai air, padahal jika ia mendektanya ia tidak akan mendapati sesuatu pun. Justru yang ia dapati adalah Allah dengan hisabNya dan Allah sangat cepat hisabNya
Ibrahim An-Nakh’ie berkata,”Sesungguhnya orang-orang saleh sebelum kamu, menjadikan kepentingan dunia itu dari sisa kelebiham amalnya yang diperutukkan bagi akherat. Sedangkan dirimu sekarang ini justru menanjadikan kepentingan akherat dari sisa kelebihan urusan dunia
Ibrahim An-Nakh’ie berkata,” Para fakir masuk surga lebih dulu  sebelum hartawan. Perumpamaan mereka sepeti halya dua kapal yang hendak berlayar di lautan. Kapal pertama kosong tanpa muatan, oleh petugas pelabuhan diiizinkan berlayar tanpa pemeriksaan, karena tiadanya muatan dan barang. Kapal kedua sarat dengan muatan yang dibawanya, dikatakan oleh petugas pelabuhan,”Tahan dulu kapal kapal itu sampai selesai pemeriksaan!
Ibrahim at-tamimi berkata,” Aku membayangkan diriku ini berada dalam api neraka, leher, tangan dan kakiku terbelenggu oleh besi yang membara. Sekelilingku api yang menjilat-jilat dan aku makan pohon zaqun sedang minumanku dari cairan nanah yang mengalir dari daging dan kulit neraka. Kemudian aku berkata kepada diriku sendiri. Apa yang engkau inginkan dalam keadaanmu yang seperti sekarang ini? Diriku menjawab,’Keinginanku adalah kembali kedunia kemudian aku akan mengerjakan amalan-amalan yang dapat menyelematkan diriku dari derita siksa ini?
Setelah itu aku membayangkan bahwa diriku berada dalam surga bersamaku adalah bidadari yang berbusana sundus dan istabraq (sutera tipis tembus pandang dan sutera tebal menyejukkan) Kemudian aku berkata pada diriku sendiri, ‘Apa yang kuinginkan setelah berada dalam suasana yang demikian nikamatnya ? Diriku menjawab,”Keinginanku adalah kembali ke dunia, aku akan lebih lebih tekun beramal agar aku dapat menambah kenikmatan-kenikmatan dari yang kuperoleh sekarang ini.
Uwais Al-qarni dengan penuh rasa gembira mengungkapkan, “Sesungguhnya di hadapan kita terbentang jalan menuju ke bukit yang sulit dicapai. Tidak seorang pun yang berhasil sampai ke puncaknya, kecuali mereka yang ringan semoga Allah swt memberi rahmatNya kepadamu!
Ahlulllah menganggap dunia ini tiada manfaatnya untuk diperebutkan, walaupun siserakah menginginkanya, tidak pernah menguasainya. Rezeki didunia sduah ada ketentuannya yang diperutukkan bagi seseorang, mustahil dipeoleh orang lain. Begitupun sebaliknya. Itulah sebabnya untuk apa pula menyiksa diri dengan berambisi meraih yang bukan menjadi ketentuan bagi dirinya, dan kepada yang memperolehnya walaupun tanpa mengejarnya niscaya juga menghampirinya
Ada dua macam orang yang tersiksa di dunia, seorang yang memperoleh karunia kekayaan, ia menderita karena sibuk untuk mengurusinya. Dan orang miskin yang tidak disapa didunia, hatinya merasa terhimpit karena derita yang menimpanya
Ibrahim an-nakie yang telah menerima uang sebanyak dua puluh ribu dirham. Uang itu serta merta disedekahkan semuanya. Orang-orang bertanya,”Mengapa tidak engkau simpan untuk anak-anakmu kelak? Dijawab oleh Ibrahim an-nakie, aku menyimpan untuk diriku dan kutitipkan anak-anakku kepada Allah
Abu darda berkata”Jika ada kalian berani bersumpah ada seorang yang paling zuhud diantara kalian aku berani bersumpah dialah yang terbaik diantara kalian”
Kepada para tabi’in, abdullah bin mas’ud berkata,”Kalian benar-benar lebih banyak amalnya dari pada para sahabat Rasulullah. Tetapi mereka lebih baik dari pada kalian karena mereka lebih zuhud terhadap dunia
Dunia mirip juga dengan nenek tua peyot dan sama sekali tidak cantik. Ia ingin menikah dan berdandan, dipakainya seluruh perhiasan. Dtutupi segala kekurangan. Orang hanya melihat tampilan luarnya pasti tertipu
Hasan basri mengatakan,”Betapa indahnya dunia ini bagi seorang mukmin, karena beramal sedikit saja dan mengambil bekalnya disana menuju surga. Dan betapa buruknya dunia ini bagi orang kafir dan munafik karena keduanya menyiayiakan malam di dunia dan dunia menjadi bekal mereka menuju neraka
Asy –sya’bi berkata,”Tiada seseorang di dunia yang meninggalkan sesuatu, kecuali diberi ganti oleh Allah di akhirat dengan yang lebih baik
Abu ahawan ar-Rainiy pernah ditanya, apakah yang dimaksud dengan dunia yang dicela oleh Allah di dalam al-qur’an, yang setiap orang yang berakal mesti menjauhinya? Beliau menjawab,”Segala yang engkau dapatkan di dunia untuk dunia itulah yang tercela. Dan segala yang engkau dapatkan di dunia untuk akhirat maka itu tidak tercela.
Saida bin jubat mengatakan, Kesenangan yang menipu adalah apa saja yang melalaikanmu maka dari mencari akhirat. Adapun yang tidak melalaikanmu maka itu bukan kesenngan yang menipu tetapi kesenangan yang akan mengantarkan kepada kesenangan yang lebih baik lagi
Ibnu Al-Munkadir Kelezatan dunia ini tingggal tersisa tiga perkara yaitu qiyamul lail, berjumpa dengan ikhwan (saudara seiman) dan shalat jamaah
Ibnu Qayyim al_Jauziyah,”Ingat, memburu harta itu bagaikan berburu binatang di hutan rimba yang penuh atau berenang di lautan yang penuh pemangsa

Usaman bin Affan berkata : Orang yang meninggalkan perhiasan dunia akan di cintai Allah swt, orang yang meniggalkan dosa akan di cintai malaikat dan orang yang tidak tamak terhadap kaum muslimin akan dicintai sesama kaum muslimin
Al-Fudhail berkata,”Seadainya dunia dari emas yang sirna dan akhirat itu dari tembikar yang kekal niscaya kita harus memilih tembikar yang kekal daripara emas yang sirna. Apa jadinya jika kita memilih tembikar yang sirna daripada emas yang kekal?

Imam Syafii mengingatkan agar kita tidak terbius oleh pesonanya yang menipu,”Barangsiapa sedang mencicipi kelezatan dunia yang sesaat, ketahuilah justru di situlah aku pernah merasakan pahit getirnya kehidupan. Bagiku pesona dunia adalah tipu daya yang penuh dengan kedustaan, bagaikan fatamorgana ditengah pada sahara

Ibnu Qayyim menjelaskan,”Orang yang mencintai akhirat akan menjadikan kenikmatan dunianya sebagai sarana mencapai kenikmatan akhiratnya. Ia akan mengisi hatinya hanya dengan ibadah kepada Allah dan siap meninggalkan sebagai kenikmatan dunia untuk memperolah kenikmatan akhirat.

Aun bin Abdullah berkata,”Kedudukan dunia dan akhirat di dalam hati seperti dua papan timbangan, bila salah satu memberat maka papan yang lain akan menjadi ringan.
Abudullah bin umat mengatakan,”Dunia sebenarnya surga orang kafir dan penjara orang mukmin. Dan sesungguhnya gambaran orang mukmin ketika dirinya di keluarkan dari penjara seperti orang yang dulunya mendekam di panjara lalu dibebaskan meloncat-loncat kegirangan dan bersenang-senang di alam bebas.

Dalam khutbahnya umar bin abdul aziz mengatakan,”Dunia itu sesungguhnya bukan tempat yang kekal untuk kita. Allah sendiri telah menakdirkannya fana dan kepada para penghuninya telah digariskan hanya melewati saja. Berapa banyak orang yang membangun dengan kokoh setelah beberapa waktu akhirnya roboh dan berapa banyak orang yang hatinya telah tercuri, ingin hidup menetap akhirnya harus meninggalkannya. Maka usahakanlah perjalanan dari dunia itu dengan sebaik-baiknya dengan bekal terbaik yang anda miliki. Berbekalah, sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa. Bila dunia memang bukan tempat untuk menetap bagi orang mukmin, maka dia harus menempatkan dirinya pada salah satu dari sikap-sikap berikut. Harus bersikap seakan-akan orang asing yang menetap disebuah negeri asing yang tujuannya semata-mata mengumpulkan bekal untuk pulang ketanah airnya atau bersikap seakan-akan seorang pengembara yang sama sekali tidak menetap sepanjang hari dia harus berjalan menuju sebuah negara tempatnya menetap kelak.
Ibnu ‘Ahaillah dalam Al-Hikam mengatakan,”Bahwa Allah swt menjadikan akhirat sebagai tempat untuk membalas para hamba-Nya yang beriman, karena dunia yang fana ini tidak dapat memuat apa yang kepada mereka hendak Dia berikan, dan karena kebaikan mereka terlalu tinggi bila harus di balas di dunia yang tidak berkekalan (tidak abadi)
Yahya  bin Mu’adz al-Razi melukiskan orang yang melakukan persiapan sebelum memasuki persinggahan pertamanya sabagai manusia yang berbahagia,”Berbahagialah orang yang meninggalkan dunia sebelum dunia meninggalkannya; berbahagialah orang yang membangun kuburan sebelum ia di masukan ke liang kubur dan berbahagialah orang yang ridha bertemu Rabbnya sebelum di panggil menemuiNya
Utsaman bin Affan berkata,”Ambisi dunia adalah kegelapan dalam hati dan ambisi akhirat adalah cahaya dalam hati
Hasan al_Bashri berkata jika dunia menjadi pusat kehendak pilihan dan tujuan maka dapat mengakibatkan enam sangsi, tiga didunia dan tiga lagi diakherat tiga didunia yaitu : angan-angan yang tidak ada habisanya, ketamakan yang leibat bisa berkobar-kobat sehingga tidak ada qanaah sedikit pun, dicabut kelezatan ibadah darinya
adapun tiga di akherat ialah : kegonjangan pada hari kiiamat, kekerasan dalam hisab dan kerugian yang berkepanjangan

Imam Ghazali mengemukakan sebauh perumpamaan tentang kaum spirtualis yang telah bertekad meninggalkan dunia untuk kepentingan akhirat seperti antara sepotong roti dan keduduakan yang tinggi di sebuah kerajaan, “Tidak ubahnya seperti orang yang dihalangi anjing di sebuah pintu istana raja ketika ia hendak memasuki nya untuk memangku jabatannya yang tinggi. Kemudian dengan cerdik orang tersebut melempar sepotong roti ke arah anjng tersebut hiangga ia asyik dengan sepotong rpti itu. Dalam situasi itu ia lantas masuk ke istana raja dan memperoleh kedudukan yang tinggi di sisi raja

Ibnu qayyim dalam al-Fawa’id menyatakan bahwa pintu taufik tertutup bagi manusia oleh enam hal yaitu tidak mensyukuri nikmat, mencintai ilmu tanpa mengamalkannya, berbuat dosa dan mengakhirkan taubat, bersahabat dengan orang shaleh tetapi tidak meneladani perbuatan mereka, mengakui rendahnya dunia tetapi memburunya dan mempercai akhirat tetapi meremehkannya

Hasan al Banna mengatakan,”Sesungguhnya suatu bangsa jika hidupnya tenggelam dalam kenikmatan duniawi, terbiasa berhuru-hara dalam kegemerlapan, tenggelam dalam pengagungan materi, terfitnah oleh gemerlap kehidupan dunia, melalaikan keharusan untuk menghadapi berbagai kesulitan, mengananggulangi berbagai bahaya dan berjuang dalam kebenaran, maka katanakanlah selamat jalan kepada kemulian dan harapan-harapannya

Duad Ath-Tha’iy berkata,” Jadikanlah dunia seperti hari di mana anda melakukan puasa kemudian berbuka pada saat mati”

Siapa ahli fikih itu, Al Hasan menjawab,”Orang yang zuhud di dunia yang cinta terhadap akhirat, mengetahui persis agamanya dan giat dalam beribadah, inilah ahli fikih itu
Syaikh Abdul Qadir al-Jailani, seperti diungkap kembali dalam kitab Mawa’izh al-Syaikh ‘Abd al-Qadir al-Jailani, “Minuman dan biusan dunia telah memabukkan dan memotong tangan dan kaki orang yang menggandrunginya. Ketika biusnya hilang, barulah ia sadar dan dapat melihat apa yang telah dilakukannya kepada dirinya.”
Dalam sebuah riwayat disebutkan munajat Nabi Musa As yang menyebut firman Allah yang berbunyi, ”Sesungguhnya Aku melindungi wali-wali-Ku dari kenikmatan dunia dan kesenangannya, sebagaimana penggembala yang menyayangi dan melindungi untanya dari tempat gembalaan yang membahayakannya. Sesungguhnya Aku akan menjauhkan mereka dari kesenangan dunia dan kegemerlapannya, sebagaimana juga penggembala yang menyayangi untanya dan menjauhkan dari tempat gembalaan yang membuatnya lalai. Dan tidaklah hal itu karena kelalaian mereka terhadap-Ku melainkan supaya mereka menyempurnakan bagian mereka dari kemuliaan-Ku dengan sempurna, sehingga dunia tidak melalaikan mereka dan hawa nafsu tidak memadamkan semangat ibadah mereka.” (HR, Ahmad).
Abu darda berkata, “Sesungguhnnya orang-orang sebelum kalian telah mengumpulkan harta yang melimpah, membangun bangunanan yang kokoh, berangan-angan yang begitu jauh. Namun akhirnya apa yang mereka kumpulkan menjadi kehancuran, bangunan mereka menjadi kubur dan angan-angan mereka menjadi tipu daya angan kosong tanpa kenyataan”
Al-Hasan AL-Bashry berkata, Demi yang jiwaku yang ada di tangannya, aku mengetahui beberapa kaum yang menurut mereka kehidupan dunia terasa lebih ringan dari debu yang mereka jalan selama perjalanan.
Yahya bin Mu’adz berkata,”Wahai anak Adam, anda meminta kehidupan dunia seperti orang yang dituntut harus mendapatkanya, sedangkan usaha anda untuk kehidupan akhirat seperti orang yang tidak membutuhkannya. Padahal kehidupan dunia sudah cukup anda dapatkan meski bukan yang utama, sedangkan akhirat baru anda dapatkan dengan usaha, maka pikirkanlah
Yunus alai telah menjelaskan sifat-sifat dunia ,”kehiduapan dunia hanya bisa disamakan dengan orang yang tidur dalam mimpinya melihat hal-hal yang ia senangi sekaligus di benci, tapi ketika sedang menikmatinya tiba-tiba terjaga

Al hasan berkata, “Orang mukmin di dunia bagai tawanan yang berusaha melepaskan diri dari jeratannya, yang tidak akan pernah merasa tenang sampai bertemu dengan Allah

Ibnu Mas’ud mengatakan, di dunia orang itu tak lebih dari seorang tamu, yang barangya didapat dari pinjaman, Disaat sang tamu mohon pamit tentu uangnya harus dikembalikan

Umar bin Khatab berkata, “Celaka orang yang keinginannya adalah dunia, besar perutnya sedikit kecerdasannya. Tahu perkara dunia tapi buta perkara akhirat. Umar pernah menulis surat kepada Abu Musa, “Sesungguhnya anda tidak akan mendapatkan amalan akhirat dengan sesuatupun yang lebih mulia dari zuhud di dunia”
Abu Hazim beliau mengatakan : Seandainya kahidupan dunia hanya dapat dimasuki sesorang yang meninggalkan semua kesenangan dunia niscaya akan sangat mudah menjauhinya. Tapi bagaiamana, terkadang bisa masuk surga dengan meninggalkan sebagian dari seribu kesenangan dan terkadang  bisa selamat dari api neraka hanya dengan mempertahankan satu bagian dari seribu yang sangat dibenci.
Al-Hasan mengatakan, “Sesungguhnya orang yang paling gampang hisabnya kelak pada hari kiamat adalah orang-orang yang selalu menghitung-hitung diri mereka sendiri semasa di dunia karena Allah, sehingga mereka hanya berpikir tentang kehendak dan amalnya. Bila yang mereka kehendaki karena Allah semata, dikerjakan. Tapi bila berdasarkan dunia mereka menahan diri, Sedangkan hisab yang berat adalah atas orang-orang yang mengerjakan amalan-amalan dunia dengan serampangan, dikerjakan begitu saja tanpa dihitung-hitung kembali. Tapi ternyata Allah telah menghitung timbangan biji-biji dzarr kemudian membacakan, “Aduhai celaka kami, kitab apakah ini yang tidak meninggalkan yang kecil dan tidak (pula ) yang besar, melainkan ia mencatat semuanya, dan mereka dapati apa yang telah mereka kerjakan ada (tertulis) Dan Rabbmu tidak menganiaya seorangpun (Al-Kahfi : 49)
Ikatlah jiwa kalian dengan tali kekang, halualah dosa-dosa dari hati kalian dan bacalah lembaran-lembaran ibrah dengan lisan pemahaman. Wahai orang yang ajalnya selalu mengikuti dan yang harapannya telah dari hadapan, berhati-hatilah! Wahai orang yang gemar tidur, berapa tahun telah kalian habiskan? Dunia seluruhnya adalah mimpi belaka. Yang termanis dari dunia adalah rangkain mimpi (Ibnu Qoyim)
Ibnu qoyim berkata : Ketika orang-orang yang sadar tahu nilai kehidupan dunia dan kedudukanya yang rendah, mereka mematikan hawa nafsu untuk mencari kehidupan yang abadi. Takala bangun tidur mereka langsung bersemangat (untuk beribadah) seperti menghadapi musuh di zaman perang, ketika jalan yang mereka tempuh sudah jauh, tampaklah apa yang mereka tuju, sehingga jarak yang tadinya jauh menjadi dekat. Setiap kali mereka mearasakan pahitnya kehidupan, mereka menghibur diri dengan firman Allah, “Mereka tiadak disusahkan oleh kedashatan yang besar (pada hari kiamat) dan mereka disambut oleh para melaikat. (malaikat berkata), Inilah harimu yang telah dijanjikan kepadamu

Saudaraku, tahukah anda bahwa dunia sementara, kenikmatannya akan berubah menjadi kepanasan dan gemerlapan adalah kerugian. Agama akan berkurang setiap kali istana bertambah. Jangan kalian terperdaya karena sudah banyak orang yang tertipu oleh mewahnya kendaraan. Putuskan cinta anda terhadap dunia dan katakan bahwa aku telah membunuhnya (Ibu Jauzi)
Ibnu Qoyim berjata,”Siapa yang tidak menangisi dunia yang ada padanya, maka akhirat tidak akan tertawa kepdanya
Ibrahim At-Taimi berkata,”Betapa jauh perbedaan antara kalian dan para salaf? Keduniawian mendatangi mereka lalu mereka lalai, sementara kalian ditinggalkan dunia, tetapi malah mengikutinya
Anak paman  Muhanmad bin wai’ berkata, Empat tanda kesenggaraan : hati yang keras, mata yang jumud, panjang angan dan tamak dunia
Kata orang shaleh,”Tinggalkan dunia untuk penggemarnya sebagaimana mereka membiarkan akhirat untuk penggermanya. Jadilah kamu didunia seperti lebah jika makan dia memakan makanan yang baik dan jika jatuh diatas sesuatu dia tidak merusak dan tidak menghancurkan
Abu Abdullah al_Tirmidzi dalam AL-Amtsal min Al-Kitab wa al snnah mengutip perumpamaan dari kelangan selafussalih tentang keterpedayaan seseorang terhadap pesona dunia,”Perumpamaan dunia dan tertipunya orang-orang bodoh olehnya adalah layaknya bayi dalam ayunan yang disusui ibunya yang ditutupi selimut sambil didendangkan senandung yang membobokannya hingga dia tertidur lelap. Begitulah dunia yang kenikmatan dan kelezatannya akan menyusui orang yang mengejarnya, hawa nafsnuya akan menutupinya, membuainya dengan harapan-harapan, menina bobokannya lalu ia tertidur dan lalai dari urusan akhirat. Bila angan-anganya semakin panjang, tidurnya semakin nyenyak pula. Dalam tidurnya itu, dia akan disiram racun yang ganas, yaitu cinta keapda dunia sehiangga dia akan mabuk kepayang dengan kelezatannya. Pada saat yang bersamaan kerakusannya bergolak sehingga merusak agamnya, sebagaimana seorang ibu memberi anaknya dengan khamar sehingga tidurnya semakin nyenyak dan menjadi seperti orang yang sedang mabuk. Jika dia tidak diobati maka anak itu akan mati

Dunia adalah fatamorgana yang tak berujung dan malam yang pekat. Orang yang mencari kehidupan dunia seperti orang yang minum air laut, setiap kali bertambah air yang direguk setiap itu pula bertambah haus

lirik lagu strong by one direction

My hands,Your hands,Tied up,Like two ships.
Drifting,Weightless,Wave tried to break it.I'd do anything to save it.Why is it so hard to save it?
My heart,Your heart,Sit tight like book ends.
Pages,Between us,Written with no end.
So many words we're not saying.Don't wait till it's gone.You make me strong.
I'm sorry if I say I need ya.But I don't care,I'm not scared of love.Cause when I'm not with you
I'm weaker.Is that so wrong?Is it so wrong?That you make me strong.
Think of,how much,love has been wasted.
People,Always,Trying to escape it.Move on to stop their heart breaking.
But there's nothingI'm running from.You make me strong.
I'm sorry if I say I need ya.But I don't care,I'm not scared of love.Cause when I'm not with you
I'm weaker.Is that so wrong?Is it so wrong?
So baby hold on.To my heart.Yeah.Need you to keep me from falling apart.
I'll always hold on.Cause you make me strong.
I'm sorry if I say I need ya.But I don't care.I'm not scared of love.Cause when I'm not with you I'm weaker.
Is that so wrong?Is it so wrong?
I'm sorry if I say I need ya.But I don't care,I'm not scared of love.Cause when I'm not with you.
I'm weaker.Is that so wrong?Is it so wrong?That you make me strong.
I'm sorry if I say I need ya.But I don't care,I'm not scared of love.Cause when I'm not with you
I'm weaker.Is that so wrong?Is it so wrong?That you make me strong.

kemerdekaan indonesia

Sejarah Indonesia selama 1945—1949 dimulai dengan masuknya Sekutu diboncengi oleh Belanda (NICA) ke berbagai wilayah Indonesia setelah kekalahan Jepang, dan diakhiri dengan penyerahan kedaulatan kepada Indonesia pada tanggal 27 Desember 1949. Terdapat banyak sekali peristiwa sejarah pada masa itu, pergantian berbagai posisi kabinet, Aksi Polisionil oleh Belanda, berbagai perundingan, dan peristiwa-peristiwa sejarah lainnya.

Latar belakang terjadinya kemerdekaan

Sesuai dengan perjanjian Wina pada tahun 1942, negara-negara sekutu bersepakat untuk mengembalikan wilayah-wilayah yang kini diduduki Jepang pada pemilik koloninya masing-masing bila Jepang berhasil diusir dari daerah pendudukannya.
Menjelang akhir perang, tahun 1945, sebagian wilayah Indonesia telah dikuasai oleh tentara sekutu. Satuan tentara Australia telah mendaratkan pasukannya di Makasar dan Banjarmasin, sedangkan Balikpapan telah diduduki oleh Australia sebelum Jepang menyatakan menyerah kalah. Sementara Pulau Morotai dan Irian Barat bersama-sama dikuasai oleh satuan tentara Australia dan Amerika Serikat di bawah pimpinan Jenderal Douglas MacArthur, Panglima Komando Kawasan Asia Barat Daya (South West Pacific Area Command/SWPAC).
Setelah perang usai, tentara Australia bertanggung jawab terhadap Kalimantan dan Indonesia bagian Timur, Amerika Serikat menguasai Filipina dan tentara Inggris dalam bentuk komando SEAC (South East Asia Command) bertanggung jawab atas India, Burma, Srilanka, Malaya, Sumatra, Jawa dan Indocina. SEAC dengan panglima Lord Mountbatten sebagai Komando Tertinggi Sekutu di Asia Tenggara bertugas melucuti bala tentera Jepang dan mengurus pengembalian tawanan perang dan tawanan warga sipil sekutu (Recovered Allied Prisoners of War and Internees/RAPWI).

Mendaratnya Belanda diwakili NICA

Berdasarkan Civil Affairs Agreement, pada 23 Agustus 1945 Inggris bersama tentara Belanda mendarat di Sabang, Aceh. 15 September 1945, tentara Inggris selaku wakil Sekutu tiba di Jakarta, dengan didampingi Dr. Charles van der Plas, wakil Belanda pada Sekutu. Kehadiran tentara Sekutu ini, diboncengi NICA (Netherland Indies Civil Administration - pemerintahan sipil Hindia Belanda) yang dipimpin oleh Dr. Hubertus J van Mook, ia dipersiapkan untuk membuka perundingan atas dasar pidato siaran radio Ratu Wilhelmina tahun 1942 (statkundige concepti atau konsepsi kenegaraan), tetapi ia mengumumkan bahwa ia tidak akan berbicara dengan Soekarno yang dianggapnya telah bekerja sama dengan Jepang. Pidato Ratu Wilhemina itu menegaskan bahwa di kemudian hari akan dibentuk sebuah persemakmuran yang di antara anggotanya adalah Kerajaan Belanda dan Hindia Belanda, di bawah pimpinan Ratu Belanda.

Pertempuran melawan Sekutu dan NICA

Terdapat berbagai pertempuran yang terjadi pada saat masuknya Sekutu dan NICA ke Indonesia, yang saat itu baru menyatakan kemerdekaannya. Pertempuran yang terjadi di antaranya adalah:
  1. Peristiwa 10 November, di daerah Surabaya dan sekitarnya.
  2. Palagan Ambarawa, di daerah Ambarawa, Semarang dan sekitarnya.
  3. Perjuangan Gerilya Jenderal Soedirman, meliputi Jawa Tengah dan Jawa Timur
  4. Bandung Lautan Api, di daerah Bandung dan sekitarnya.
  5. Pertempuran Medan Area, di daerah Medan dan sekitarnya.
  6. Pertempuran Margarana, di Bali
  7. Serangan Umum 1 Maret 1949, di Yogyakarta
  8. Pertempuran Lima Hari Lima Malam, di Palembang
  9. Pertempuran Lima Hari, di Semarang

Ibukota pindah ke Yogyakarta

Karena situasi keamanan ibukota Jakarta (Batavia saat itu) yang makin memburuk, maka pada tanggal 4 Januari 1946, Soekarno dan Hatta dengan menggunakan kereta api, pindah ke Yogyakarta sekaligus pula memindahkan ibukota. Meninggalkan Sutan Syahrir dan kelompok yang pro-negosiasi dengan Belanda di Jakarta.[1]
Pemindahan ke Yogyakarta dilakukan dengan menggunakan kereta api, yang disebut dengan singkatan KLB (Kereta Luar Biasa). Orang lantas berasumsi bahwa rangkaian kereta api yang digunakan adalah rangkaian yang terdiri dari gerbong-gerbong luar biasa. Padahal yang luar biasa adalah jadwal perjalanannya, yang diselenggarakan di luar jadwal yang ada, karena kereta dengan perjalanan luar biasa ini, mengangkut Presiden beserta Wakil Presiden, dengan keluarga dan staf, gerbong-gerbongnya dipilihkan yang istimewa, yang disediakan oleh Djawatan Kereta Api (DKA) untuk VVIP.[2]

1946

Perubahan sistem pemerintahan

Pernyataan van Mook untuk tidak berunding dengan Soekarno adalah salah satu faktor yang memicu perubahan sistem pemerintahan dari presidensial menjadi parlementer. Gelagat ini sudah terbaca oleh pihak Republik Indonesia, karena itu sehari sebelum kedatangan Sekutu, tanggal 14 November 1945, Soekarno sebagai kepala pemerintahan republik diganti oleh Sutan Sjahrir yang seorang sosialis dianggap sebagai figur yang tepat untuk dijadikan ujung tombak diplomatik, bertepatan dengan naik daunnya partai sosialis di Belanda.
Terjadinya perubahan besar dalam sistem pemerintahan Republik Indonesia (dari sistem Presidensiil menjadi sistem Parlementer) memungkinkan perundingan antara pihak RI dan Belanda. Dalam pandangan Inggris dan Belanda, Sutan Sjahrir dinilai sebagai seorang moderat, seorang intelek, dan seorang yang telah berperang selama pemerintahan Jepang.

Diplomasi Syahrir

Ketika Syahrir mengumumkan kabinetnya, 15 November 1945, Letnan Gubernur Jendral van Mook mengirim kawat kepada Menteri Urusan Tanah Jajahan (Minister of Overseas Territories, Overzeese Gebiedsdelen), J.H.A. Logemann, yang berkantor di Den Haag: "Mereka sendiri [Sjahrir dan Kabinetnya] dan bukan Soekarno yang bertanggung jawab atas jalannya keadaan". Logemann sendiri berbicara pada siaran radio BBC tanggal 28 November 1945, "Mereka bukan kolaborator seperti Soekarno, presiden mereka, kita tidak akan pernah dapat berurusan dengan Dr Soekarno, kita akan berunding dengan Sjahrir". Tanggal 6 Maret 1946 kepada van Mook, Logemann bahkan menulis bahwa Soekarno adalah persona non grata.
Pihak Republik Indonesia memiliki alasan politis untuk mengubah sistem pemerintahan dari Presidensiil menjadi Parlementer, karena seminggu sebelum perubahan pemerintahan itu, Den Haag mengumumkan dasar rencananya. Ir Soekarno menolak hal ini, sebaliknya Sjahrir mengumumkan pada tanggal 4 Desember 1945 bahwa pemerintahnya menerima tawaran ini dengan syarat pengakuan Belanda atas Republik Indonesia.
Tanggal 10 Februari 1946, pemerintah Belanda membuat pernyataan memperinci tentang politiknya dan menawarkan mendiskusikannya dengan wakil-wakil Republik yang diberi kuasa. Tujuannya hendak mendirikan persemakmuran Indonesia, yang terdiri dari daerah-daerah dengan bermacam-macam tingkat pemerintahan sendiri, dan untuk menciptakan warga negara Indonesia bagi semua orang yang dilahirkan di sana. Masalah dalam negeri akan dihadapi dengan suatu parlemen yang dipilih secara demokratis dan orang-orang Indonesia akan merupakan mayoritas. Kementerian akan disesuaikan dengan parlemen tetapi akan dikepalai oleh wakil kerajaan. Daerah-daerah yang bermacam-macam di Indonesia yang dihubungkan bersama-sama dalam suatu susunan federasi dan persemakmuran akan menjadi rekan (partner) dalam Kerajaan Belanda, serta akan mendukung permohonan keanggotaan Indonesia dalam organisasi PBB.
Pada bulan April dan Mei 1946, Sjahrir mengepalai delegasi kecil Indonesia yang pergi berunding dengan pemerintah Belanda di Hoge Veluwe. Lagi, ia menjelaskan bahwa titik tolak perundingan haruslah berupa pengakuan atas Republik sebagai negara berdaulat. Atas dasar itu Indonesia baru mau berhubungan erat dengan Kerajaan Belanda dan akan bekerja sama dalam segala bidang. Karena itu Pemerintah Belanda menawarkan suatu kompromi yaitu: "mau mengakui Republik sebagai salah satu unit negara federasi yang akan dibentuk sesuai dengan Deklarasi 10 Februari".
Sebagai tambahan ditawarkan untuk mengakui pemerintahan de facto Republik atas bagian Jawa dan Madura yang belum berada di bawah perlindungan pasukan Sekutu. Karena Sjahrir tidak dapat menerima syarat-syarat ini, konferensi itu bubar dan ia bersama teman-temannya kembali pulang.
Tanggal 17 Juni 1946, Sjahrir mengirimkan surat rahasia kepada van Mook, menganjurkan bahwa mungkin perundingan yang sungguh-sungguh dapat dimulai kembali. Dalam surat Sjahrir yang khusus ini, ada penerimaan yang samar-samar tentang gagasan van Mook mengenai masa peralihan sebelum kemerdekaan penuh diberikan kepada Indonesia; ada pula nada yang lebih samar-samar lagi tentang kemungkinan Indonenesia menyetujui federasi Indonesia - bekas Hindia Belanda dibagi menjadi berbagai negara merdeka dengan kemungkinan hanya Republik sebagai bagian paling penting. Sebagai kemungkinan dasar untuk kompromi, hal ini dibahas beberapa kali sebelumnya, dan semua tokoh politik utama Republik mengetahui hal ini.
Tanggal 17 Juni 1946, sesudah Sjahrir mengirimkan surat rahasianya kepada van Mook, surat itu dibocorkan kepada pers oleh surat kabar di Negeri Belanda. Pada tanggal 24 Juni 1946, van Mook mengirim kawat ke Den Haag: "menurut sumber-sumber yang dapat dipercaya, usul balasan (yakni surat Sjahrir) tidak disetujui oleh Soekarno dan ketika dia bertemu dengannya, dia marah. Tidak jelas, apa arah yang akan diambil oleh amarah itu". Pada waktu yang sama, surat kabar Indonesia menuntut dijelaskan desas-desus tentang Sjahrir bersedia menerima pengakuan de facto Republik Indonesia terbatas pada Jawa dan Sumatra.

Penculikan terhadap PM Sjahrir

Tanggal 27 Juni 1946, dalam Pidato Peringatan Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW, Wakil Presiden Hatta menjelaskan isi usulan balasan di depan rakyat banyak di alun-alun utama Yogyakarta, dihadiri oleh Soekarno dan sebagian besar pucuk pimpinan politik. Dalam pidatonya, Hatta menyatakan dukungannya kepada Sjahrir, akan tetapi menurut sebuah analisis, publisitas luas yang diberikan Hatta terhadap surat itu, menyebabkan kudeta dan penculikan terhadap Sjahrir.
Pada malam itu terjadi peristiwa penculikan terhadap Perdana Menteri Sjahrir, yang sudah terlanjur dicap sebagai "pengkhianat yang menjual tanah airnya". Sjahrir diculik di Surakarta, ketika ia berhenti dalam perjalanan politik menelusuri Jawa. Kemudian ia dibawa ke Paras, kota dekat Solo, di rumah peristirahatan seorang pangeran Solo dan ditahan di sana dengan pengawasan Komandan Batalyon setempat.
Pada malam tanggal 28 Juni 1946, Ir Soekarno berpidato di radio Yogyakarta. Ia mengumumkan, "Berhubung dengan keadaan di dalam negeri yang membahayakan keamanan negara dan perjuangan kemerdekaan kita, saya, Presiden Republik Indonesia, dengan persetujuan Kabinet dan sidangnya pada tanggal 28 Juni 1946, untuk sementara mengambil alih semua kekuasaan pemerintah". Selama sebulan lebih, Soekarno mempertahankan kekuasaan yang luas yang dipegangnya. Tanggal 3 Juli 1946, Sjahrir dibebaskan dari penculikan; namun baru tanggal 14 Agustus 1946, Sjahrir diminta kembali untuk membentuk kabinet.

Kembali menjadi PM

Tanggal 2 Oktober 1946, Sjahrir kembali menjadi Perdana Menteri, Sjahrir kemudian berkomentar, "Kedudukan saya di kabinet ketiga diperlemah dibandingkan dengan kabinet kedua dan pertama. Dalam kabinet ketiga saya harus berkompromi dengan Partai Nasional Indonesia dan Masyumi... Saya harus memasukkan orang seperti Gani dan Maramis lewat Soekarno; saya harus menanyakan pendapatnya dengan siapa saya membentuk kabinet."

Konferensi Malino - Terbentuknya "negara" baru

Bulan Juni 1946 suatu krisis terjadi dalam pemerintahan Republik Indonesia, keadaan ini dimanfaatkan oleh pihak Belanda yang telah mengusai sebelah Timur Nusantara. Dalam bulan Juni diadakan konferensi wakil-wakil daerah di Malino, Sulawesi, di bawah Dr. Van Mook dan minta organisasi-organisasi di seluruh Indonesia masuk federasi dengan 4 bagian; Jawa, Sumatra, Kalimantan dan Timur Raya.

1946-1947

Peristiwa Westerling

Pembantaian Westerling adalah sebutan untuk peristiwa pembunuhan ribuan rakyat sipil di Sulawesi Selatan yang dilakukan oleh pasukan Belanda Depot Speciale Troepen pimpinan Westerling. Peristiwa ini terjadi pada Desember 1946-Februari 1947 selama operasi militer Counter Insurgency (penumpasan pemberontakan).

Perjanjian Linggarjati

Bulan Agustus pemerintah Belanda melakukan usaha lain untuk memecah halangan dengan menunjuk tiga orang Komisi Jendral datang ke Jawa dan membantu Van Mook dalam perundingan baru dengan wakil-wakil republik itu. Konferensi antara dua belah pihak diadakan di bulan Oktober dan November di bawah pimpinan yang netral seorang komisi khusus Inggris, Lord Killearn. Bertempat di bukit Linggarjati dekat Cirebon. Setelah mengalami tekanan berat -terutama Inggris- dari luar negeri, dicapailah suatu persetujuan tanggal 15 November 1946 yang pokok pokoknya sebagai berikut:
  • Belanda mengakui secara de facto Republik Indonesia dengan wilayah kekuasaan yang meliputi Sumatra, Jawa dan Madura. Belanda harus meninggalkan wilayah de facto paling lambat 1 Januari 1949.
  • Republik Indonesia dan Belanda akan bekerja sama dalam membentuk Negara Indonesia Serikat dengan nama Republik Indonesia Serikat yang salah satu bagiannya adalah Republik Indonesia.
  • Republik Indonesia Serikat dan Belanda akan membentuk Uni Indonesia - Belanda dengan Ratu Belanda sebagai ketuanya.
Untuk ini Kalimantan dan Timur Raya akan menjadi komponennya. Sebuah Majelis Konstituante didirikan, yang terdiri dari wakil-wakil yang dipilih secara demokratis dan bagian-bagian komponen lain. Indonesia Serikat pada gilirannya menjadi bagian Uni Indonesia-Belanda bersama dengan Belanda, Suriname dan Curasao. Hal ini akan memajukan kepentingan bersama dalam hubungan luar negeri, pertahanan, keuangan dan masalah ekonomi serta kebudayaan. Indonesia Serikat akan mengajukan diri sebagai anggota PBB. Akhirnya setiap perselisihan yang timbul dari persetujuan ini akan diselesaikan lewat arbitrase.
Kedua delegasi pulang ke Jakarta, dan Soekarno-Hatta kembali ke pedalaman dua hari kemudian, pada tanggal 15 November 1946, di rumah Sjahrir di Jakarta, berlangsung pemarafan secara resmi Perundingan Linggarjati. Sebenarnya Soekarno yang tampil sebagai kekuasaan yang memungkinkan tercapainya persetujuan, namun, Sjahrir yang diidentifikasikan dengan rancangan, dan yang bertanggung jawab bila ada yang tidak beres.

Peristiwa yang terjadi terkait dengan hasil perundingan Linggarjati

Pada bulan Februari dan Maret 1947 di Malang, S M Kartosuwiryo ditunjuk sebagai salah seorang dari lima anggota Masyumi dalam komite Eksekutif, yang terdiri dari 47 anggota untuk mengikuti sidang KNIP (Komite Nasional Indonesia Pusat), dalam sidang tersebut membahas apakah Persetujuan Linggarjati yang telah diparaf oleh Pemerintah Republik dan Belanda pada bulan November 1946 akan disetujui atau tidak Kepergian S M Kartosoewirjo ini dikawal oleh para pejuang Hizbullah dari Jawa Barat, karena dalam rapat tersebut kemungkinan ada dua kubu yang bertarung pendapat sangat sengit, yakni antara sayap sosialis (diwakili melalui partai Pesindo), dengan pihak Nasionalis-Islam (diwakili lewat partai Masyumi dan PNI). Pihak sosialis ingin agar KNPI menyetujui naskah Linggarjati tersebut, sedang pihak Masyumi dan PNI cenderung ingin menolaknya Ketika anggota KNIP yang anti Linggarjati benar-benar diancam gerilyawan Pesindo, Sutomo (Bung Tomo) meminta kepada S M Kartosoewirjo untuk mencegah pasukannya agar tidak menembaki satuan-satuan Pesindo.
DR H J Van Mook kepala Netherland Indies Civil Administration (NICA) yang kemudian diangkat sebagai Gubernur Jendral Hindia Belanda, dengan gigih memecah RI yang tinggal 3 pulau ini Bahkan sebelum naskah itu ditandatangani pada tanggal 25 Maret 1947, *28 ia telah memaksa terwujudnya Negara Indonesia Timur, dengan presiden Sukowati, lewat Konferensi Denpasar tanggal 18 - 24 Desember 1946
Pada bulan tanggal 25 Maret 1947 hasil perjanjian Linggarjati ditandatangani di Batavia Partai Masyumi menentang hasil perjanjian tersebut, banyak unsur perjuang Republik Indonesia yang tak dapat menerima pemerintah Belanda merupakan kekuasaan berdaulat di seluruh Indonesia 29 Dengan seringnya pecah kekacauan, maka pada prakteknya perjanjian tersebut sangat sulit sekali untuk dilaksanakan.

Proklamasi Negara Pasundan

Usaha Belanda tidak berakhir sampai di NIT. Dua bulan setelah itu, Belanda berhasil membujuk Ketua Partai Rakyat Pasundan, Soeria Kartalegawa, memproklamasikan Negara Pasundan pada tanggal 4 Mei 1947. Secara militer negara baru ini sangat lemah, ia benar benar sangat tergantung pada Belanda, tebukti ia baru eksis ketika Belanda melakukan Agresi dan kekuatan RI hengkang dari Jawa Barat.
Di awal bulan Mei 1947 pihak Belanda yang memprakarsai berdirinya Negara Pasundan itu memang sudah merencanakan bahwa mereka harus menyerang Republik secara langsung. Kalangan militer Belanda merasa yakin bahwa kota-kota yang dikuasai pihak Republik dapat ditaklukkan dalam waktu dua minggu dan untuk menguasai seluruh wilayah Republik dalam waktu enam bulan. Namun mereka pun menyadari begitu besarnya biaya yang ditanggung untuk pemeliharaan suatu pasukan bersenjata sekitar 100.000 serdadu di Jawa, yang sebagian besar dari pasukan itu tidak aktif, merupakan pemborosan keuangan yang serius yang tidak mungkin dipikul oleh perekonomian negeri Belanda yang hancur diakibatkan perang. Oleh karena itu untuk mempertahankan pasukan ini maka pihak Belanda memerlukan komoditi dari Jawa (khususnya gula) dan Sumatera (khususnya minyak dan karet).

Agresi Militer I

Pada tanggal 27 Mei 1947, Belanda mengirimkan Nota Ultimatum, yang harus dijawab dalam 14 hari, yang berisi:
  1. Membentuk pemerintahan ad interim bersama;
  2. Mengeluarkan uang bersama dan mendirikan lembaga devisa bersama;
  3. Republik Indonesia harus mengirimkan beras untuk rakyat di daerahdaerah yang diduduki Belanda;
  4. Menyelenggarakan keamanan dan ketertiban bersama, termasuk daerah daerah Republik yang memerlukan bantuan Belanda (gendarmerie bersama); dan
  5. Menyelenggarakan penilikan bersama atas impor dan ekspor
Perdana Menteri Sjahrir menyatakan kesediaan untuk mengakui kedaulatan Belanda selama masa peralihan, tetapi menolak gendarmerie bersama. Jawaban ini mendapatkan reaksi keras dari kalangan parpol-parpol di Republik.
Ketika jawaban yang memuaskan tidak kunjung tiba, Belanda terus "mengembalikan ketertiban" dengan "tindakan kepolisian". Pada tanggal 20 Juli 1947 tengah malam (tepatnya 21 Juli 1947) mulailah pihak Belanda melancarkan 'aksi polisionil' mereka yang pertama.
Aksi Belanda ini sudah sangat diperhitungkan sekali dimana mereka telah menempatkan pasukan-pasukannya di tempat yang strategis. Pasukan yang bergerak dari Jakarta dan Bandung untuk menduduki Jawa Barat (tidak termasuk Banten), dan dari Surabaya untuk menduduki Madura dan Ujung Timur. Gerakan-gerakan pasukan yang lebih kecil mengamankan wilayah Semarang. Dengan demikian, Belanda menguasai semua pelabuhan perairan-dalam di Jawa Di Sumatera, perkebunan-perkebunan di sekitar Medan, instalasi- instalasi minyak dan batubara di sekitar Palembang, dan daerah Padang diamankan. Melihat aksi Belanda yang tidak mematuhi perjanjian Linggarjati membuat Sjahrir bingung dan putus asa, maka pada bulan Juli 1947 dengan terpaksa mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Perdana Menteri, karena sebelumnya dia sangat menyetujui tuntutan Belanda dalam menyelesaikan konflik antara pemerintah RI dengan Belanda.
Menghadapi aksi Belanda ini, bagi pasukan Republik hanya bisa bergerak mundur dalam kebingungan dan hanya menghancurkan apa yang dapat mereka hancurkan. Dan bagi Belanda, setelah melihat keberhasilan dalam aksi ini menimbulkan keinginan untuk melanjutkan aksinya kembali. Beberapa orang Belanda, termasuk van Mook, berkeinginan merebut Yogyakarta dan membentuk suatu pemerintahan Republik yang lebih lunak, tetapi pihak Amerika dan Inggris yang menjadi sekutunya tidak menyukai 'aksi polisional' tersebut serta menggiring Belanda untuk segera menghentikan penaklukan sepenuhnya terhadap Republik.

Naiknya Amir Syarifudin sebagai Perdana Menteri

Setelah terjadinya Agresi Militer Belanda I pada bulan Juli, pengganti Sjahrir adalah Amir Syarifudin yang sebelumnya menjabat sebagai Menteri Pertahanan. Dalam kapasitasnya sebagai Perdana Menteri, dia menggaet anggota PSII yang dulu untuk duduk dalam Kabinetnya. Termasuk menawarkan kepada S.M. Kartosoewirjo untuk turut serta duduk dalam kabinetnya menjadi Wakil Menteri Pertahanan kedua. Seperti yang dijelaskan dalam sepucuk suratnya kepada Soekarno dan Amir Syarifudin, dia menolak kursi menteri karena "ia belum terlibat dalam PSII dan masih merasa terikat kepada Masyumi".
S.M. Kartosoewirjo menolak tawaran itu bukan semata-mata karena loyalitasnya kepada Masyumi. Penolakan itu juga ditimbulkan oleh keinginannya untuk menarik diri dari gelanggang politik pusat. Akibat menyaksikan kondisi politik yang tidak menguntungkan bagi Indonesia disebabkan berbagai perjanjian yang diadakan pemerintah RI dengan Belanda. Di samping itu Kartosoewirjo tidak menyukai arah politik Amir Syarifudin yang kekiri-kirian. Kalau dilihat dari sepak terjang Amir Syarifudin selama manggung di percaturan politik nasional dengan menjadi Perdana Menteri merangkap Menteri Pertahanan sangat jelas terlihat bahwa Amir Syarifudin ingin membawa politik Indonesia ke arah Komunis.

1948

Perjanjian Renville

Sementara peperangan sedang berlangsung, Dewan Keamanan PBB, atas desakan Australia dan India, mengeluarkan perintah peletakan senjata tanggal 1 Agustus 1947, dan segera setelah itu mendirikan suatu Komisi Jasa-Jasa Baik, yang terdiri dari wakil-wakil Australia, Belgia dan Amerika Serikat, untuk menengahi perselisihan itu .
Tanggal 17 Januari 1948 berlangsung konferensi di atas kapal perang Amerika Serikat, Renville, ternyata menghasilkan persetujuan lain, yang bisa diterima oleh yang kedua belah pihak yang berselisih. Akan terjadi perdamaian yang mempersiapkan berdirinya zone demiliterisasi Indonesia Serikat akan didirikan, tetapi atas garis yang berbeda dari persetujuan Linggarjati, karena plebisit akan diadakan untuk menentukan apakah berbagai kelompok di pulau-pulau besar ingin bergabung dengan Republik atau beberapa bagian dari federasi yang direncanakan Kedaulatan Belanda akan tetap atas Indonesia sampai diserahkan pada Indonesia Serikat.
Pada tanggal 19 Januari ditandatangani persetujuan Renville Wilayah Republik selama masa peralihan sampai penyelesaian akhir dicapai, bahkan lebih terbatas lagi ketimbang persetujuan Linggarjati : hanya meliputi sebagian kecil Jawa Tengah (Jogja dan delapan Keresidenan) dan ujung barat pulau Jawa -Banten tetap daerah Republik Plebisit akan diselenggarakan untuk menentukan masa depan wilayah yang baru diperoleh Belanda lewat aksi militer. Perdana menteri Belanda menjelaskan mengapa persetujuan itu ditandatangani agar Belanda tidak "menimbulkan rasa benci Amerika".
Sedikit banyak, ini merupakan ulangan dari apa yang terjadi selama dan sesudah perundingan Linggarjati. Seperti melalui persetujuan Linggarjati, melalui perundingan Renville, Soekarno dan Hatta dijadikan lambang kemerdekaan Indonesia dan persatuan Yogyakarta hidup lebih lama, jantung Republik terus berdenyut. Ini kembali merupakan inti keuntungan Seperti sesudah persetujuan Linggarjati, pribadi lain yang jauh dari pusat kembali diidentifikasi dengan persetujuan -dulu Perdana Menteri Sjahrir, kini Perdana Menteri Amir- yang dianggap langsung bertanggung jawab jika sesuatu salah atau dianggap salah.

Runtuhnya Kabinet Amir dan naiknya Mohammad Hatta sebagai Perdana Menteri

Dari adanya Agresi Militer I dengan hasil diadakannya Perjanjian Renville menyebabkan jatuhnya Kabinet Amir. Seluruh anggota yang tergabung dalam kabinetnya yang terdiri dari anggota PNI dan Masyumi meletakkan jabatan ketika Perjanjian Renville ditandatangani, disusul kemudian Amir sendiri meletakkan jabatannya sebagai Perdana Menteri pada tanggal 23 Januari 1948. Dengan pengunduran dirinya ini dia mungkin mengharapkan akan tampilnya kabinet baru yang beraliran komunis untuk menggantikan posisinya. Harapan itu menjadi buyar ketika Soekarno berpaling ke arah lain dengan menunjuk Hatta untuk memimpin suatu 'kabinet presidentil' darurat (1948-1949), dimana seluruh pertanggungjawabannya dilaporkan kepada Soekarno sebagai Presiden.
Dengan terpilihnya Hatta, dia menunjuk para anggota yang duduk dalam kabinetnya mengambil dari golongan tengah, terutama orang-orang PNI, Masyumi, dan tokoh-tokoh yang tidak berpartai. Amir dan kelompoknya dari sayap kiri kini menjadi pihak oposisi. Dengan mengambil sikap sebagai oposisi tersebut membuat para pengikut Sjahrir mempertegas perpecahan mereka dengan pengikut-pengikut Amir dengan membentuk partai tersendiri yaitu Partai Sosialis Indonesia (PSI), pada bulan Februari 1948, dan sekaligus memberikan dukungannya kepada pemerintah Hatta.
Memang runtuhnya Amir datang bahkan lebih cepat ketimbang Sjahrir, enam bulan lebih dulu Amir segera dituduh -kembali khususnya oleh Masyumi dan kemudian Partai Nasional Indonesia- terlalu banyak memenuhi keinginan pihak asing. Hanya empat hari sesudah Perjanjian Renville ditandatangani, pada tanggal 23 Januari 1948, Amir Syarifudin dan seluruh kabinetnya berhenti. Kabinet baru dibentuk dan susunannya diumumkan tanggal 29 Januari 1948. Hatta menjadi Perdana Menteri sekaligus tetap memangku jabatan sebagai Wakil Presiden.
Tampaknya kini lebih sedikit jalan keluar bagi Amir dibanding dengan Sjahrir sesudah Perundingan Linggarjati; dan lebih banyak penghinaan. Beberapa hari sesudah Amir berhenti, di awal Februari 1948, Hatta membawa Amir dan beberapa pejabat Republik lainnya mengelilingi Provinsi. Amir diharapkan menjelaskan Perjanjian Renville. Pada rapat raksasa di Bukittinggi, Sumatera Barat, di kota kelahiran Hatta -dan rupanya diatur sebagai tempat berhenti terpenting selama perjalanan- Hatta berbicara tentang kegigihan Republik, dan pidatonya disambut dengan hangat sekali.
Kemudian Amir naik mimbar, dan seperti diuraikan Hatta kemudian: "Dia tampak bingung, seolah-olah nyaris tidak mengetahui apa ayang harus dikatakannya. Dia merasa bahwa orang rakyat Bukittinggi tidak menyenanginya, khususnya dalam hubungan persetujuan dengan Belanda. Ketika dia meninggalkan mimbar, hampir tidak ada yang bertepuk tangan"
Menurut peserta lain: "Wajah Amir kelihatannya seperti orang yang sudah tidak berarti". Sjahrir juga diundang ke rapat Bukittinggi ini; dia datang dari Singapura dan berpidato. Menurut Leon Salim -kader lama Sjahrir- "Sjahrir juga kelihatan capai dan jarang tersenyum". Menurut kata-kata saksi lain, "Seolah-olah ada yang membeku dalam wajah Sjahrir" dan ketika gilirannya berbicara "Dia hanya mengangkat tangannya dengan memberi salam Merdeka dan mundur". Hatta kemudian juga menulis dengan singkat tentang pidato Sjahrir: "Pidatonya pendek". Dipermalukan seperti ini, secara psikologis amat mungkin menjadi bara dendam yang menyulut Amir untuk memberontak di kemudian hari.
Perjanjian Renville tidak lebih baik daripada perundingan di Linggarjati. Kedua belah pihak menuduh masing-masing melanggar perdamaian, dan Indonesia menuduh Belanda mendirikan blokade dengan maksud memaksanya menyerah. Bulan Juli 1948, Komisi Jasa-jasa Baik, yang masih ada di tempat mengawasi pelaksanaan persetujuan itu, melaporkan bahwa Indonesia mengeluh akan gencatan senjata yang berulang-ulang.

1948-1949

Agresi Militer II

Agresi Militer II terjadi pada 19 Desember 1948 yang diawali dengan serangan terhadap Yogyakarta, ibu kota Indonesia saat itu, serta penangkapan Soekarno, Mohammad Hatta, Sjahrir dan beberapa tokoh lainnya. Jatuhnya ibu kota negara ini menyebabkan dibentuknya Pemerintah Darurat Republik Indonesia di Sumatra yang dipimpin oleh Sjafruddin Prawiranegara.

Serangan Umum 1 Maret 1949 atas Yogyakarta

Serangan yang dilaksanakan pada tanggal 1 Maret 1949 terhadap kota Yogyakarta secara secara besar-besaran yang direncanakan dan dipersiapkan oleh jajaran tertinggi militer di wilayah Divisi III/GM III -dengan mengikutsertakan beberapa pucuk pimpinan pemerintah sipil setempat- berdasarkan instruksi dari Panglima Besar Sudirman, untuk membuktikan kepada dunia internasional bahwa TNI -berarti juga Republik Indonesia- masih ada dan cukup kuat, sehingga dengan demikian dapat memperkuat posisi Indonesia dalam perundingan yang sedang berlangsung di Dewan Keamanan PBB dengan tujuan utama untuk mematahkan moral pasukan Belanda serta membuktikan pada dunia internasional bahwa Tentara Nasional Indonesia (TNI) masih mempunyai kekuatan untuk mengadakan perlawanan. Soeharto pada waktu itu sebagai komandan brigade X/Wehrkreis III turut serta sebagai pelaksana lapangan di wilayah Yogyakarta.

Perjanjian Roem Royen

Akibat dari Agresi Militer tersebut, pihak internasional melakukan tekanan kepada Belanda, terutama dari pihak Amerika Serikat yang mengancam akan menghentikan bantuannya kepada Belanda, akhirnya dengan terpaksa Belanda bersedia untuk kembali berunding dengan RI. Pada tanggal 7 Mei 1949, Republik Indonesia dan Belanda menyepakati Perjanjian Roem Royen.

Serangan Umum Surakarta

Serangan Umum Surakarta berlangsung pada tanggal 7-10 Agustus 1949 secara gerilya oleh para pejuang, pelajar, dan mahasiswa. Pelajar dan mahasiswa yang berjuang tersebut kemudian dikenal sebagai tentara pelajar. Mereka berhasil membumihanguskan dan menduduki markas-maskas Belanda di Solo dan sekitarnya. Serangan itu menyadarkan Belanda bila mereka tidak akan mungkin menang secara militer, mengingat Solo yang merupakan kota yang pertahanannya terkuat pada waktu itu berhasil dikuasai oleh TNI yang secara peralatan lebih tertinggal tetapi didukung oleh rakyat dan dipimpin oleh seorang pemimpin yang andal seperti Slamet Riyadi.

Konferensi Meja Bundar

Konferensi Meja Bundar adalah sebuah pertemuan antara pemerintah Republik Indonesia dan Belanda yang dilaksanakan di Den Haag, Belanda dari 23 Agustus hingga 2 November 1949. Yang menghasilkan kesepakatan:

Penyerahan kedaulatan oleh Belanda

Bung Hatta di Amsterdam, Belanda menandatangani perjanjian penyerahan kedaulatan.
Belanda mengakui kemerdekaan Indonesia pada 27 Desember 1949, selang empat tahun setelah proklamasi kemerdekaan RI pada 17 Agustus 1945. Pengakuan ini dilakukan ketika soevereiniteitsoverdracht (penyerahan kedaulatan) ditandatangani di Istana Dam, Amsterdam. Di Belanda selama ini juga ada kekhawatiran bahwa mengakui Indonesia merdeka pada tahun 1945 sama saja mengakui tindakan politionele acties (Aksi Polisionil) pada 1945-1949 adalah ilegal.